How to Train Your Dragon (2025)


Universal Pictures

Awal menonton feel-nya seperti remake frame by frame, sangat plek dengan versi animasi. Jadi merasa agak boring di awal. Ketika masuk hutan siang-siang mulai terasa bagus visualnya. Dan ketika mulai adegan mengenal Toothless, berlatih melawan naga, dan akhirnya mulai adegan terbang, akhirnya terasa ada keunggulan dibandingkan versi animasinya.

Dengan karakter manusia asli dan set visual dunia asli, adegan terbangnya jadi sangat bagus. Cocok banget buat layar IMAX.

 

Universal Pictures

Para karakternya juga tidak langsung menarik sejak awal. Mereka masih terasa berusaha mengikuti versi animasi, kemiripan-kemiripannya pun sangat dimaksimalkan--atau dipaksakan. Agak kaku bisa dibilang. Namun semakin ke belakang karakter mereka jadi semaki solid. Mason Thames sebagai Hiccup mulai terlihat aura loveable-nya sebagai tokoh utama, juga Nico Parker sebagai Astrid Hofferson.

 

Universal Pictures

Yang paling menonjol si Hiccup sih. Malah lebih suka Hiccup di sini dibanding versi animasi, karena jadi ada vibes seperti Harry Potter atau Percy Jackson. Di versi animasi dia sangat komikal, sedang versi live action sifatnya lebih nyata sebagai anak yang tidak ingin menyakiti naga, sehingga kita lebih bersimpati padanya.

Cuma kepikiran, pemeran Stoick (ayahnya Hiccup) kenapa tidak David Harbour saja. Karena selama nonton Gerard Buttler jadi seperti melihat David Harbour.

 

Universal Pictures

Yang saya temukan adalah, ternyata adaptasi live action yang sangat plek dengan versi ori terkadang bukan menjadi hal yang baik. Seperti HTTYD ini, malah merasa bosan saat melihat adegan yang persis dengan animasinya. Setengah berharap ada lebih banyak hal yang diubah menjadi lebih kreatif atau lebih realistis, terutama desain karakter manusianya. Seperti Hiccup-nya yang sebenarnya agak beda dari versi animasi, dan malah itu jadi  terlihat bagus.

 

Universal Pictures

Meski awalnya skeptis, tapi rupanya ini adaptasi live action yang bagus. Bisa memiliki keunggulan dari versi animasinya tapi juga tetap setia dengan versi pendahulu--sehingga fans tidak dibuat mencak-mencak. Hubungan antara Hiccup dan Toothless juga terasa kuat. Mungkin karena manusia asli jadi kita bisa relate dengannya.

Film keluarga/remaja yang sangat rekomen. Apalagi jika belum pernah menonton versi animasinya, pasti lebih menikmati lagi. Semoga tetap jalan dan bisa stabil kualitasnya.

Habis nonton jadi sedih karena Toothless mirip kucing saya yang sudah meninggal.




Comments