![]() |
Warner Bros. |
Bisa menjadi film yang sangat seram, tapi sayangnya--atau untungnya--dikemasnya sangat fiktif jadi tidak begitu seram. Masih berpikir seri terseram adalah film pertama (dan kedua mungkin), karena kematiannya diperlihatkan seadanya saja, tidak begitu spektakuler. Jadi sangat relate dengan kehidupan sehari-hari dan bikin takut. Semakin baru adegan-adegannya jadi seperti film superhero yang banyak melibatkan CGI sehingga jadi tidak begitu seram. Belum lagi tubuh manusianya yang diperlihatkan seperti pepaya yang sangat empuk dan langsung bececeran dengan darah muncrat ke mana-mana. Padahal kalau dibikin biasa saja, sekedar make up luka atau terpotong, dengan darah sedikit saja, pasti jadi lebih menyeramkan. Mungkin memang sengaja, agar tidak begitu trauma. Karena jujur saja adegan kecelakaan-kecelakaannya emang berhasil bikin tegang.
Di seri awal, sang kematian tampak menyembunyikan diri dan menyebabkan kecelakaan-kecelakaan kecil. Di seri ini, sang kematian tampak terang-terangan. Bahkan sampai merobohkan gedung dan membuat kecelakaan kereta hanya untuk menghabisi segelintir orang. Mulai di seri 4 sih yang seperti itu.
Di luar dugaan ceritanya cukup oke. Tidak hanya mengulang plot seri-seri sebelumnya. Kali ini ada perkembangan cerita dan hubungan dengan seri-seri sebelumnya. Kreatif sih bagaimana bisa membuat tambalan cerita yang cukup menyatu. Tidak terkesan asal bikin.
Sesuai judul, Dikejar Maut Nasab, kali ini sang kematian memburu sebuah keluarga karena ternyata nenek mereka berhasil selamat hingga punya banyak keturunan.
Buat yang takut nonton. Ini film tidak seseram itu kok. Banyak adegan kematiannya pakai CGI jadi tidak terlihat begitu nyata. Penyebabnya juga kadang konyol. Hanya terjadi di dunia film. Meski horor-gore, tapi masih dikemas secara entertain alias buat seru-seruan.
Rekomended buat hiburan dan ditonton rame-rame.
❖
Comments
Post a Comment