![]() |
Kharisma Starvision Plus |
Sudah denger ini film bagus. Tapi selalu skeptis sama film indo yg dibilang bagus, karena sering yang dibilang bagus cuma bagus berkedok promo aja. Tapi ternyata yang ini bagussss benerannn. Ini film yg Indonesia banget. Sederhana, kucel, jujur, enggak ngikut2 film luar. Sudah lama gak lihat yg seperti ini. Style seperti ini yg harus dipertahankan di film indo, bukannya ngikut2 style hollywood/korea tp malah fail. Pokoknya suka bgt sama style film indo yg macam ini. Keren banget. Harapan buat perfilman indonesia.
Ini film slice of life tentang kehidupan Yuni, gadis beranjak dewasa yang kini duduk di bangku kelas 3 SMA. Entah yang terjadi di sini beneran di dunia nyata atau enggak, tapi di tempatnya Yuni ini anak-anak perempuan biasanya pada langsung nikah begitu lulus sekolah. Dilamar orang dan dijadikan istri orang lebih tepatnya. Bahkan tak jarang yang udah hamil duluan atau udah nikah di usia sekolah. Yuni yang merasa terkekang dengan kehidupan semacam itu memiliki mimpi untuk bisa melanjutkan kuliah agar bisa keluar dari jerat dunia perjodohan macam itu.
Style filmnya tenang. Sangat minim memakai musik. Adegan-adegannya yang sepi dibangun dengan sangat baik. Bikin mata terus fokus ke layar meski karakternya gak ngapa-ngapain. Seting tempat, makeup, dialog, akting, semuanya sangat natural. Sampai eggak sadar yang artis itu yang mana, karena tampaknya orang biasa semua yang main. Dan karakternya natural semua. Seting tempatnya juga sangat alami dan nyata.
Sangat suka dengan detail-detail kecil yang bikin filmnya lebih hidup dan nyata. Seperti penggambaran Yuni yang terobsesi dengan warna ungu, dengan motor mBit yang diblok skotlet ungu, itu real ABG Indonesia banget. Terus kamar para cewek ABG yang penuh dengan dekorasi puisi, gambar hati, lengkap dengan lampu kelap-kelip. HP yang layarnya retak. Lalu obrolan gak penting para ABG. Rasanya seperti ngikut di kehidupan mereka.
Intinya, hanya dengan visual sederhana dan penggambaran hidup mereka, kita langsung mengerti tentang kondisi ekonomi atau kondisi kehidupan mereka.
Ada satu adegan bagus di mana salah satu karakter nangis, dan tiba2 rasanya ingin ikut nangis juga. Padahal itu cuma adegan singkat dan tidak dikasih musik melow macam drakor. Hanya dengan ekspresi dan bahasa tubuh kita sudah bisa merasakan kepedihannya. Itu keren banget.
Juga saat ada adegan perpisahan. Padahal cuma diceritakan dengan biasa tapi bisa syok mendengarnya.
Setelah tahu ada film indo sebagus ini, kini jadi ada semangat untuk nonton film indo lain. Mungkin masih ada hidden game lain yang belum ketemu. Ternyata ada kemajuan untuk film Indonesia. Semoga saja film semacam ini bisa dapat lebih dikenal dan diapresiasi oleh lebih banyak penonton.
Comments
Post a Comment