![]() |
Netflix |
Awal nonton jelek. Dari akting Gol D. Roger saat eksekusi, tawanya keliatan dibuat-buat, gak kaya di manga. Juga akting para figurannya yang datar. Belum lagi kostum para karakternya yang bersih-bersih, sehingga terlihat seperti event cosplay. Live action bajak laut paling populer adalah Pirates of the Caribbean, yang visualnya believeable banget di mana orangnya kotor-kotor karena di laut terus, jadi gak pernah mandi. Di OP ini bajak laut pada bersih-bersih kayak orang lagi piknik. Bajunya juga pada baru semua.
Saat Alvida muncul, dan Luffy juga muncul pertama kali, masih terlihat jelek aktingnya, terasa kurang lah. Apalagi saat Luffy teriak-teriak ke langit ngikutin adegan di manga. Kayak gak masuk gitu adegannya.
Akhirnya cuma nonton nunggu bosen aja...
Tapi setelah masuk ke cerita jadinya sangat enak diikuti. Luffy jadi kelihatan vibe positifnya. Dan ceritanya langsung menarik bikin penasaran. Semua kekurangan pada kesan pertama jadi bisa dimaklumi. Ya memang inilah dunia One Piece. Warna-warni dan sangat kartun. Karena kemasannya fun, banyak komedinya, jadi bisa cocok sama style visualnya.
Adaptasi yang sangat setia pada originalnya. Bahkan sampai baju yang dipakai dibikin semirip mungkin (sayang Luffy gak pakai sendal jepit). Ceritanya juga tidak beda jauh dari versi ori. Diringkas tentu saja, tapi masih sangat plek dengan aslinya. Sampai style fish-eye atau apalah itu, yang telapak kaki Sanji atau tinju Luffy jadi gede di depan layar, yang sering dipakai di manga juga sering dipakai di sini.
Seperti versi ori, yang bikin betah sebenarnya bukan ceritanya, tapi sifat para karakternya dan kisah persahabatan mereka. Ketika sudah dibuat kenal dengan Luffy, maka kita akan terpanggil untuk setia mengikuti petualangannya. Kita akan ikut kemanapun dia pergi. Inilah salah satu keberhasilan show ini. Adaptasi ini berhasil membuat penonton suka dengan karakter Luffy. Bocah koplak yang cuma cengar-cengir tapi bakal membuat hati tergetar ketika dia udah bilang, "Karena kamu adalah temanku."
Tak hanya Luffy, karakter lainnya pun bisa digambarkan dengan sangat baik. Terutama Kru Topi Jerami. Yah, mungkin ada perbedaan di sana-sini dengan versi ori, tapi intinya semua karakternya bisa disatukan menjadi satu tim yang kompak dan bisa disukai penonton. Dan mungkin ada karakter yang terasa kurang cocok, tapi masih bisa dimaklumi, tidak mengganggu jalannya cerita.
Kekurangan. Seperti di awal, kostum dan riasan yang terlihat seperti cosplay. Enggak jelek sebenarnya, karena masih masuk dengan konsepnya yang komedi. Hanya sedikit berharap adaptasi ini bisa lebih realistis lagi. Sebenarnya ingin melihat diadaptasi jadi realistis macam Kenshin gitu.
Terus akting dan adegan aksi, ya oke lah. Bagus tapi bukan yang luar biasa. Akting Luffy dan Nami (dan Usopp?) yang terlihat paling menonjol, karena banyak menunjukkan adegan emosional.
Secara teknis bukan show yang luar biasa banget. Tapi karena keberhasilannya menceritakan ulang sesuai versi ori, dan menghidupkan karakternya dengan vibe yang sesuai dengan versi ori, show ini jadi sangat asik diikuti.
Kesimpulan. Sangat rekomended. Show ringan yang lucu, seru, dan sarat dengan nilai persahabatan dan saling tolong menolong yang bikin tergerak.
Apalagi buat yang belum nonton animenya. Nonton ini bisa hemat banyak waktu. Sangat cocok buat yang penasaran sama hype One Piece tapi males memulai karena udah ketinggalan 1000 chapter. Atau yang sekedar ingin mencari jawaban dari pertanyaan, 'Kenapa sih One Piece populer banget?'
Enggak tahu apakah para fans puas dengan adaptasi ini, saya hanya penonton biasa dan hanya baca manganya. Untuk para fans, apakah kalian puas dengan adaptasi ini?
Semoga kualitas season 2 bisa tetap terjaga.
❖
Comments
Post a Comment